Skip to content
Home » Panduan Desain Website » Panduan Desain Website #2 — Menentukan Tujuan dan Audiens Anda

Panduan Desain Website #2 — Menentukan Tujuan dan Audiens Anda

🧱 Menentukan Arah dan Tujuan

Sebelum mulai membuat apa pun — memilih tema, membeli hosting, atau menulis teks pertama — Anda perlu menjawab satu pertanyaan penting:
“Apa tujuan website ini?”

Panduan Desain Website #2

Banyak orang melewati tahap ini dan langsung fokus pada warna, logo, atau tata letak. Hasilnya, situs mereka mungkin terlihat bagus tetapi tidak berfungsi apa-apa.

Sebuah website profesional harus dibangun dengan tujuan yang jelas. Setiap keputusan desain, menu, dan paragraf harus melayani satu sasaran spesifik.


Memahami Apa yang Ingin Dicapai

Website bisa memiliki banyak fitur, tetapi pada intinya hanya perlu melakukan satu atau dua hal dengan sangat baik.
Tanyakan pada diri sendiri:

  • Apakah saya ingin menjual produk?
  • Apakah saya ingin mendapatkan pertanyaan atau prospek?
  • Apakah saya ingin mendidik dan membangun kepercayaan?
  • Apakah saya ingin menunjukkan hasil karya atau cerita pribadi?

Setiap tujuan membawa pendekatan desain yang berbeda.

Contoh:

  • Bisnis produk membutuhkan foto jelas, harga, dan opsi pembelian.
  • Bisnis jasa membutuhkan testimoni dan bukti keahlian.
  • Personal brand membutuhkan cerita dan foto profesional.

Fokuslah pada satu hasil utama yang dapat diukur, misalnya:

“Saya ingin orang mengisi form kontak.”
“Saya ingin menjual lima produk per minggu.”
“Saya ingin pengunjung berlangganan newsletter.”

Segala hal lain — tata letak, warna, konten, bahkan plugin — harus mendukung tujuan itu.


Menentukan Pengunjung Ideal Anda

Setelah mengetahui tujuan website, Anda harus memahami siapa target utamanya.
Terlalu banyak bisnis kecil mencoba berbicara kepada semua orang dan akhirnya tidak terhubung dengan siapa pun.

Website yang baik selalu terasa personal — seolah-olah berbicara langsung kepada satu orang spesifik.

Bayangkan pengunjung ideal Anda:

  • Siapa mereka (usia, lokasi, profesi)?
  • Apa yang ingin mereka capai?
  • Masalah apa yang mereka hadapi?
  • Bagaimana cara mereka mencari layanan Anda?
  • Gaya bahasa seperti apa yang membuat mereka nyaman?

Contoh dari pengalaman saya:
Saat membuat website untuk pembeli furnitur, pelanggan ideal saya biasanya profesional berusia 40-60 tahun yang menghargai kualitas kerajinan dan mencari produk tahan lama untuk proyek rumah atau kantor.

Mengetahui hal ini membantu saya menulis konten yang tepat — fokus pada kualitas, kepercayaan, dan keandalan pengiriman — bukan sekadar menampilkan foto kursi.


Memetakan Tujuan ke Jenis Website

Setelah tujuan dan audiens jelas, pilihlah jenis website yang paling sesuai:

Jenis WebsiteTujuan UtamaCocok Untuk
E-commerceMenjual produk onlineToko, pengrajin, produsen
PortfolioMenampilkan hasil kerjaDesainer, fotografer, freelancer
Lead GenerationMengumpulkan data kontakKonsultan, agen, pelatih
Blog / KontenMembangun otoritas dan SEOPendidik, penulis, affiliate
Corporate / BrandMenunjukkan identitas perusahaanBisnis menengah ke atas
Landing PageMengajak aksi spesifikKampanye, promosi, pendaftaran

Website tanpa arah yang jelas seperti toko tanpa rak — pengunjung akan bingung dan pergi.


Kesalahan Umum di Tahap Awal

  1. Ingin memuaskan semua orang. Fokuslah pada satu target utama.
  2. Membangun tanpa strategi. Rancang dulu, baru buat.
  3. Meniru pesaing tanpa analisis. Ambil inspirasi, bukan salinan.
  4. Mengabaikan alur pengguna. Buat pengunjung mudah menemukan jawaban.
  5. Lupa “mengapa.” Tujuan harus selalu ditinjau ulang seiring waktu.

Latihan Sederhana — Tes Satu Kalimat

Tulislah satu kalimat yang menjelaskan tujuan, audiens, dan sasaran website Anda.
Contoh:

“Website ini membantu pemilik rumah memesan furnitur mahoni custom langsung dari bengkel kami di Indonesia dengan mudah dan terpercaya.”

Jika belum bisa menulis dalam satu kalimat, berarti tujuan Anda belum jelas.


Kesimpulan

Sebelum mendesain atau menulis apa pun, tentukan dulu apa arti sukses bagi website Anda dan untuk siapa ia dibangun.
Tujuan yang jelas memberi arah.
Pemahaman audiens memberi suara.
Keduanya membuat website menjadi alat bisnis yang kuat.