Skip to content
Home » Panduan Desain Website » Panduan Desain Website #5 — Memahami Web Hosting

Panduan Desain Website #5 — Memahami Web Hosting

🧱 Apa Itu Web Hosting?

Saat Anda mengunjungi sebuah website, sebenarnya Anda terhubung ke server di suatu tempat yang menyimpan file situs dan mengirimkannya ke browser Anda. Server itu — dan perusahaan yang mengelolanya — disebut web host.

Panduan Desain Website #5 — Memahami Web Hosting

Hosting menentukan seberapa cepat situs dimuat, seberapa aman, dan seberapa andal ia tetap online. Anda bisa memiliki desain yang indah dan konten yang kuat, tetapi jika hosting lambat atau usang, pengunjung akan pergi sebelum melihat apa pun.


Pengalaman Pribadi: Mengapa Saya Ganti Hosting

Salah satu alasan utama saya merevisi buku ini adalah migrasi hosting yang baru saya lakukan.

Selama lebih dari 20 tahun, saya menggunakan iPower untuk 30+ website. Awalnya baik, namun setelah perubahan kepemilikan pada 2021, fokus bergeser dari layanan ke profit. Dukungan makin lambat, reliabilitas menurun, dan yang paling kritis — server tidak pernah diperbarui melampaui PHP 7.4.

Itu menjadi titik akhir.
PHP 7.4 telah end-of-life (tidak lagi mendapat patch keamanan). Menjalankan situs di versi itu berarti rentan terhadap celah yang sudah diketahui.

Jika penyedia hosting Anda belum mendukung PHP 8.1/8.2/8.3, Anda mempertaruhkan data, pengunjung, dan reputasi Anda.

Saya memindahkan semuanya ke DreamHost yang selalu mutakhir, menggunakan software server modern, dan dukungan yang sigap. Hasilnya terasa langsung — waktu muat lebih cepat, uptime lebih baik, dan stabilitas yang kuat.

Pelajaran penting: Hosting yang baik bukan biaya — itu fondasi bisnis Anda.


Jenis-Jenis Hosting dan Kapan Digunakan

  1. Shared Hosting
    • Banyak website berbagi satu server dan resource.
    • Termurah & termudah untuk mulai. Cocok untuk pemula, blog, UMKM.
    • Kekurangan: performa lebih lambat, kontrol terbatas, dan risiko keamanan lebih tinggi jika situs lain di server yang sama bermasalah.
  2. VPS (Virtual Private Server)
    • Satu server fisik dibagi menjadi beberapa server virtual terisolasi.
    • Resource lebih terjamin & stabil.
    • Cocok untuk bisnis kecil-menengah dengan trafik sedang. Lebih teknis daripada shared.
  3. Dedicated Server
    • Satu server fisik khusus untuk Anda.
    • Daya, kontrol, dan keamanan maksimum.
    • Cocok untuk e-commerce besar/enterprise. Biaya tinggi & butuh pengelolaan profesional.
  4. Cloud Hosting
    • Situs berjalan pada klaster beberapa server.
    • Skala otomatis mengikuti trafik, uptime tinggi, pricing fleksibel.
    • Cocok untuk bisnis yang tumbuh cepat & startup teknologi.

Mulai dari shared dengan penyedia tepercaya yang mudah di-upgrade. Saat trafik naik, pindah ke VPS atau Cloud.


Istilah Penting: Bandwidth, Uptime, Storage, SSL

  • Bandwidth — total data yang ditransfer per bulan. Gambar/video/kunjungan memakai kuota. Pilih bandwidth unmetered atau yang bisa diskalakan jika target tumbuh.
  • Uptime — persentase situs online. Targetkan 99,9% atau lebih baik.
  • Storage — ruang untuk file, gambar, database, email. UMKM biasanya < 20 GB; e-commerce/media berat bisa 50 GB+.
  • SSL Certificate — mengenkripsi koneksi (ikon gembok). Wajib. Hampir semua host kini menyediakan Let’s Encrypt gratis.

Memilih Hosting Sesuai Rencana Pertumbuhan

Tanyakan pada diri Anda:

  • Perkiraan trafik 12 bulan ke depan?
  • Butuh email profesional @domainAnda.com?
  • Akan host beberapa website?
  • Ingin backup & update otomatis atau kelola manual?

Mulai kecil, pilih host yang mudah naik kelas tanpa harus membangun ulang situs.


Setup Nyata yang Saya Gunakan

Saya menempatkan seluruh situs di DreamHost dengan kombinasi:

  • Shared untuk proyek kecil & situs pengajaran.
  • VPS untuk brand e-commerce utama.
  • Backup harian otomatis & restore satu klik.

Kombinasi ini memberi kecepatan + fleksibilitas tanpa pemborosan biaya.


5 Rekomendasi Hosting Terpercaya (2025)

  1. DreamHost — paket lengkap (shared, VPS, dedicated, cloud), SSD cepat, SSL gratis, PHP up-to-date, harga transparan. Ideal multi-site & WordPress.
  2. SiteGround — server cepat, dukungan unggul, caching bawaan. Sangat cocok untuk WordPress/WooCommerce. Harga sedikit lebih tinggi sebanding performa.
  3. A2 Hosting — fokus kecepatan (server “Turbo”, PHP 8+), pilihan shared hingga VPS. Cocok untuk developer & UKM berkembang.
  4. Hostinger — entry-level shared & cloud harga ramah, panel modern, DC global. Cocok untuk startup/proyek personal.
  5. WP Engine — managed WordPress premium, semua teknis diurus. Kencang & andal, harga untuk bisnis serius.

Semua mendukung PHP modern & standar keamanan kuat. Pilih sesuai kenyamanan teknis dan anggaran Anda.


Waspada “Unlimited” dan Jebakan Lain

  • Batas Inode (file count)
    Tiap host punya batas inode (jumlah file/folder/email). Saat limit tercapai, upload & email bisa gagal. Shared biasa di kisaran 150–300 ribu inode. Baca kebijakan resource sebelum mendaftar.
  • Bandwidth “Unlimited”
    Biasanya berarti tak diukur sampai dianggap berlebihan. Trafik melonjak bisa di-throttle (diperlambat) atau dibatasi sementara. “Benar-benar unlimited” hanya ada di cloud berbasis pemakaian (pay-as-you-go).
  • Kejutan Harga Perpanjangan
    Tahun pertama murah (diskon 70%+), tahun kedua naik tajam.
    Cek harga perpanjangan sebelum beli, pertimbangkan kontrak multi-tahun, dan anggarkan biaya tahun kedua.

Tips hemat inode: rapikan backup lama, kompres gambar, dan bersihkan email IMAP besar.


Hindari Kesalahan Umum Hosting

  1. Memilih murni karena harga termurah.
  2. Membiarkan desainer/agen memiliki akun hosting Anda.
  3. Mengabaikan backup otomatis.
  4. Memakai software usang (PHP/WordPress/plugin).
  5. Tidak mengetes di staging sebelum live.

Jangan Terjebak “Serba Praktis”

Banyak bisnis kehilangan kendali situs karena memilih jalur paling mudah: daftar lewat website builder/reseller/paket bundling, lalu tidak benar-benar memiliki akun hosting, file, bahkan domain.

Jika penyedia tutup/bergabung/ubah syarat, situs Anda bisa hilang. Pastikan:

  • Akun hosting atas nama & email Anda sendiri.
  • Akses ke control panel & billing ada di tangan Anda.
  • Backup off-server tersimpan di cloud/drive milik Anda.
  • Paham cara migrasi ke host lain bila diperlukan.

Kenyamanan yang salah bisa mahal. Kuasai dasar-dasarnya agar kepemilikan tetap di tangan Anda.


Peringatan Terakhir: Jebakan Add-On

Banyak host menambahkan add-on tak perlu di checkout: website builder premium, paket “keamanan lanjutan”, SEO booster, email pro, dll. Biaya bisa berlipat.
Padahal:

  • SSL gratis sudah standar.
  • Builder dasar tersedia gratis di WordPress.
  • Email sering lebih baik via Google Workspace/Zoho.
  • Backup & malware scan bisa memakai plugin gratis/terpercaya.

Cek ringkasan order dan hapus centang fitur non-esensial. Anda selalu bisa menambah nanti saat benar-benar butuh.


Kesimpulan Utama

Host adalah mitra tak terlihat di balik setiap keberhasilan online Anda.

  • Gunakan PHP & software terbaru.
  • Harapkan uptime 99,9% dan SSL gratis.
  • Baca detail “unlimited”.
  • Rencanakan biaya perpanjangan dan skala pertumbuhan.

Hosting yang baik bukan tentang siapa paling murah — tapi siapa yang menjaga situs Anda tetap aman, cepat, dan selalu buka untuk bisnis.